STILL PLAY IN CIRCLE LINE

Thank you for coming again to my blog guys dan buat kamu yang baru datang ke blog aku, haaayy welcome to nutcracker.

Actually guys, pertama-tama aku mau curcol dulu sebanyak dua paragraph, boleh yaaa, hehe. We demand to post in blog everyday by our lecture, indeed! (for the information buat kamu yang baru mampir di sini, tujuan utama blog ini adalah untuk memenuhi tugas subject Critical Reading as I have posted in my first post) Although this blog just for my task doesn't means that, aku buat post nya yang asal-asalan. I'll do my best and surely aku ketik sendiri from the beginning until the end.

But today sekeras apapun aku mikir untuk topik selanjutnya di blog ini, the inspiration do not want to come out from my head. I decided to write this post at 04.00 pm ( aku nyampe rumah jam 3 an gitu because I have three subject for today, jadi pulang nya agak lama) but until 05.30 pm I still did not have an idea ( It's like some minutes bengong depan laptop and microsoft word, beranjak entah kemana, back again ke depan laptop and so on) Damn!


Gak apa2 lah ya, di balik pergumulan pasti ada penyelesaiannya pada saat yang tepat. And from that right moment I found an inspiration and surely you can guess from read the title. Yup! Today we are going to talking about the past or we called as masa lalu, so why the title is ‘still play in circle line’ (ya karna biar unik aja, hehe enggak deng) Okay in that case I want to make an illustration, it’s like someone who walk in the circle line. No changes and always stop with have the same problem. Of course it’s really bad.

We can’t deny that the past is divided into two, there are past-positive and past-negative.

So it’s your choice to choose focus on past-positive or past-negative. (Tentu dampaknya juga akan berbeda ya) If you choose the first, that’s good! But I don’t know why most of people choose focus on the second one, it is past-negative (Mungkin bukan memilih kali ya, tetapi memang kalau rasa sakit di hati itu akan sulit terhapus baik itu karna kehilangan harapan, peluang besar maupun karena di kecewakan atau kehilangan seseorang yang kamu sayangi)

Okay from this way I will be more specific on peoples who get down and choose focus on past-negative because hurt by someone (most of us faced that problem)

After hurt by someone truly sometimes we feel like afraid we will not find another more better than her/him (tapi kenyataannya hal yang baik akan terjadi dua kali bahkan lebih loh, sebanyak yang kau inginkan) And don’t try to force him to be yours (temukan seseorang yang memang tercipta untuk mu, karena sesuatu yang di paksakan akan berujung fatal)

Just feel free from the past (bebaskan dirimu sebebas-bebasnya) and belief that God has a better plan for you in the future with someone else. (Tapi jangan sok tegar juga ya hehe) I mean biarkan semuanya mengalir like a water, saat kau bersedih ya bersedihlah. Keluarkan semua kepedihan itu dengan menangis selama yang kau mau atau teriak sekencang mungkin di pantai maupun di gunung dsb.)

Just remember bukan hanya dirinya, tetapi masih banyak orang yang bisa kau temui.
Bukan hanya dirimu, tetapi masih banyak orang yang mungkin lebih tersakiti.

But after that don’t forget to Get Up (Bangkitlah! Lakukanlah sesuatu yang bisa membuat kamu lebih kuat dari sebelumnya. Sibukkan dirimu dengan hal-hal yang positif, sehingga setiap orang akan bangga dan takjub melihatmu dan lama kelamaan kau akan melupakannya dan tanpa kau sadari seseorang telah melihat sinar mu)


Just remember after the storm, the rainbow will appear. And realize that your brand new day will begin..



Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Therapy (Novel) by SEBASTIAN FITZEK reviewed by me. RECOMMENDED or NOT??

Education in England

Baca Online "Salam Terakhir" Sherlock Holmes